Aqidah, Benteng Remaja dari Aliran Sesat
Oleh : Bintan Ulfatuz Zakiya
Agustus 2011 kemarin, warga lampung utara digegerkan oleh penggrebekan kelompok aliran sesat nurul iman yang dilakukan oleh polsek Kotabumi Utara. Aliran nurul iman ini bukan hanya sesat, tapi juga bejat. Selain tidak mewajibkan puasa, mereka juga mewajibkan istri para pengikutnya untuk digauli sang guru sebagai bentuk pengabdian untuk mendapatkan wangsit atau tuturan ilmu dari sang guru.
Bukan hanya di Lampung, masyarakat Solo juga dibuat ketakutan oleh aksi teror lebaran 2012 kemarin. Pelaku menembaki dan melempari pos polisi hingga menewaskan dua orang polisi, dan melukai dua polisi lainnya. Yang mengejutkan adalah, ternyata pelaku teror merupakan remaja belasan tahun.
Kasus – kasus aliran sesat seperti diatas tentu bukan berita yang baru bagi kita. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencatat, sejak tahun 2001 hingga 2007, sedikitnya ada sekitar 250 aliran agama yang menyimpang berkembang di Indonesia. Bahkan berdasarkan hasil penelitian BPS di aceh menunjukkan bahwa perkembangan aliran sesat di Aceh berlangsung sangat pesat. Pengikut aliran dimaksud terutama berasal dari kalangan pemuda dan mahasiswa. Mengapa pemuda? Mengapa remaja? menurut Abin Syamsudin, seorang psikolog pendidikan, profil perilaku kognitif remaja lebih bersifat realisme kritis, sehingga sangat rentan pada pemikiran – pemikiran “sesat” tetapi dasar logikanya kuat, jadi, penanaman pengetahuan agama islam dan aqidah yang benar dan mendalam akan membantu membendung penyebaran aliran sesat ini, terutama bagi remaja yang menyukai dan mencari hal – hal baru dan berbeda.
Bagaimana aqidah bisa membendung penyebaran aliran sesat?
Agar bisa terhindar dari pengaruh aliran sesat, seorang muslim harus memegang tiga prinsip aqidah islam, yaitu :
1. Berserah diri pada Allah dengan bertauhid
2. Taat kepada Allah dengan melakukan ketaatan
3. Berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik
Berserah diri kepada Allah artinya memurnikan ibadah kita hanya untuk Allah, sedangkan tauhid adalah mempercayai bahwa Allah itu esa, konsep berserah diri pada Allah dengan bertauhid bisa dipahami denagn lebih jelas pada QS. Al Bayyinah: 5 :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
Orang yang bertauhid berarti berprinsip pula menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNYA. Ketaatan berarti menjalankan perintah dan menjauhi larangan.
Prinsip yang terakhir adalah seorang muslim harus memiliki prinsip untuk berlepas dari segala kesyirikan. Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah, disamping berdo'a kepada Allah, dan juga memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagiannya kepada selainNYA, seperti firman Allah dalam QS Luqman (31):13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ ِلابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لاَ تُشْرِكْ بِاللهِ إِنًّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya pada waktu ia memberinya pelajaran, "Hai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar merupakan kezaliman yang besar.
Ketiga prinsip aqidah islam ini harus bisa dipahami dengan baik oleh semua muslim, termasuk juga remaja – remaja muslim, karena pemahaman aqidah yang baik, akan menjadi benteng diri yang baik dari aliran sesat. Selamat belajar aqidah islam ^^
Referensi :
Fenomena aliran sesat di Indonesia, ikhlas beramal, nomor 61 tahun XIII maret 2010
Aqidah, mahrus, M .Ag
Jurnal sosiologi DILEMA, dialektika masyarakat, vol 26 tahun 2011
Pengikut aliran sesat kehilangan panutan, waspada online, amir arief siregar
Perkembangan dan permasalahan remaja, abin syamsudin
Agustus 2011 kemarin, warga lampung utara digegerkan oleh penggrebekan kelompok aliran sesat nurul iman yang dilakukan oleh polsek Kotabumi Utara. Aliran nurul iman ini bukan hanya sesat, tapi juga bejat. Selain tidak mewajibkan puasa, mereka juga mewajibkan istri para pengikutnya untuk digauli sang guru sebagai bentuk pengabdian untuk mendapatkan wangsit atau tuturan ilmu dari sang guru.
Bukan hanya di Lampung, masyarakat Solo juga dibuat ketakutan oleh aksi teror lebaran 2012 kemarin. Pelaku menembaki dan melempari pos polisi hingga menewaskan dua orang polisi, dan melukai dua polisi lainnya. Yang mengejutkan adalah, ternyata pelaku teror merupakan remaja belasan tahun.
Kasus – kasus aliran sesat seperti diatas tentu bukan berita yang baru bagi kita. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencatat, sejak tahun 2001 hingga 2007, sedikitnya ada sekitar 250 aliran agama yang menyimpang berkembang di Indonesia. Bahkan berdasarkan hasil penelitian BPS di aceh menunjukkan bahwa perkembangan aliran sesat di Aceh berlangsung sangat pesat. Pengikut aliran dimaksud terutama berasal dari kalangan pemuda dan mahasiswa. Mengapa pemuda? Mengapa remaja? menurut Abin Syamsudin, seorang psikolog pendidikan, profil perilaku kognitif remaja lebih bersifat realisme kritis, sehingga sangat rentan pada pemikiran – pemikiran “sesat” tetapi dasar logikanya kuat, jadi, penanaman pengetahuan agama islam dan aqidah yang benar dan mendalam akan membantu membendung penyebaran aliran sesat ini, terutama bagi remaja yang menyukai dan mencari hal – hal baru dan berbeda.
Bagaimana aqidah bisa membendung penyebaran aliran sesat?
Agar bisa terhindar dari pengaruh aliran sesat, seorang muslim harus memegang tiga prinsip aqidah islam, yaitu :
1. Berserah diri pada Allah dengan bertauhid
2. Taat kepada Allah dengan melakukan ketaatan
3. Berlepas diri dari syirik dan pelaku syirik
Berserah diri kepada Allah artinya memurnikan ibadah kita hanya untuk Allah, sedangkan tauhid adalah mempercayai bahwa Allah itu esa, konsep berserah diri pada Allah dengan bertauhid bisa dipahami denagn lebih jelas pada QS. Al Bayyinah: 5 :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
Orang yang bertauhid berarti berprinsip pula menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNYA. Ketaatan berarti menjalankan perintah dan menjauhi larangan.
Prinsip yang terakhir adalah seorang muslim harus memiliki prinsip untuk berlepas dari segala kesyirikan. Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah, disamping berdo'a kepada Allah, dan juga memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagiannya kepada selainNYA, seperti firman Allah dalam QS Luqman (31):13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ ِلابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لاَ تُشْرِكْ بِاللهِ إِنًّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya pada waktu ia memberinya pelajaran, "Hai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar merupakan kezaliman yang besar.
Ketiga prinsip aqidah islam ini harus bisa dipahami dengan baik oleh semua muslim, termasuk juga remaja – remaja muslim, karena pemahaman aqidah yang baik, akan menjadi benteng diri yang baik dari aliran sesat. Selamat belajar aqidah islam ^^
Referensi :
Fenomena aliran sesat di Indonesia, ikhlas beramal, nomor 61 tahun XIII maret 2010
Aqidah, mahrus, M .Ag
Jurnal sosiologi DILEMA, dialektika masyarakat, vol 26 tahun 2011
Pengikut aliran sesat kehilangan panutan, waspada online, amir arief siregar
Perkembangan dan permasalahan remaja, abin syamsudin